Pedoman Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Mutu Produk Furnitur

Furnitur adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Baik itu rumah atau kantor, furnitur berkualitas dan andal sangatlah penting. Untuk memastikan kualitas produk furnitur memenuhi standar dan harapan pelanggan, pemeriksaan kualitas sangatlah penting.

1

Poin KualitasProduk Mebel

1. Kualitas kayu dan papan:

Pastikan tidak ada retakan, lengkungan, atau perubahan bentuk yang terlihat jelas pada permukaan kayu.

Periksa apakah tepi papan rata dan tidak rusak.

Pastikan kadar air kayu dan papan berada dalam batas standar agar tidak retak atau melengkung.

2. Kain dan Kulit:

Periksa kain dan kulit apakah ada cacat yang terlihat jelas seperti sobek, noda, atau perubahan warna.

Konfirmasikan ituketegangandari kain atau kulit memenuhi standar.

2

1. Perangkat keras dan koneksi:

Periksa apakah pelapisan perangkat keras rata dan bebas dari karat atau terkelupas.

Konfirmasikan soliditas dan stabilitas koneksi.

2. Lukisan dan Dekorasi:

Pastikan cat atau lapisannya rata dan bebas dari tetesan, bercak, atau gelembung.

Periksa keakuratan dan kualitas elemen dekoratif seperti ukiran atau papan nama.

Poin-poin penting untukpemeriksaan kualitas rumah

1. Inspeksi visual:

3

Periksa tampilan furnitur, termasuk kehalusan permukaan, konsistensi warna, dan kecocokan pola.

Periksa semua bagian yang terlihat untuk memastikan tidak ada retak, tergores atau penyok.

1. Stabilitas struktural:

Lakukan uji goyang untuk memastikan furnitur stabil secara struktural dan tidak kendor atau goyah.

Periksa kestabilan kursi dan tempat duduk untuk memastikan tidak mudah terbalik atau melengkung.

2. Mengaktifkan dan menonaktifkan pengujian:

Untuk laci, pintu, atau ruang penyimpanan furnitur, uji buka dan tutup beberapa kali untuk memastikan kelancaran dan stabilitas.

tes fungsi

  1. 1. Kursi dan Tempat Duduk:

Pastikan tempat duduk dan sandarannya nyaman.

Periksa apakah tempat duduk menopang tubuh Anda secara merata dan tidak ada tanda tekanan atau rasa tidak nyaman yang jelas.

2. Laci dan pintu:

Uji laci dan pintu untuk melihat apakah laci dan pintu dapat dibuka dan ditutup dengan lancar.

Pastikan laci dan pintu terpasang sepenuhnya tanpa celah saat ditutup.

3. Tes perakitan:

Untuk furnitur yang perlu dirakit, periksa apakah kuantitas dan kualitas komponen perakitan sesuai dengan petunjuk.

Lakukan uji perakitan untuk memastikan bahwa suku cadang terpasang dengan akurat dan sekrup serta mur mudah dipasang dan tidak kendor saat dikencangkan.

Pastikan tidak ada tenaga atau penyesuaian berlebihan yang diperlukan selama perakitan untuk memastikan perakitan dapat diselesaikan dengan mudah oleh konsumen.

4. Pengujian komponen mekanis:

Untuk produk furnitur yang mengandung komponen mekanis, seperti sofa bed atau meja lipat, uji kelancaran dan kestabilan pengoperasian mekanis.

Pastikan komponen mekanis tidak macet atau mengeluarkan suara yang tidak normal saat digunakan.

5. Tes bersarang dan bertumpuk:

Untuk produk furnitur yang mengandung elemen bertumpuk atau bertumpuk, seperti set meja dan kursi, lakukan uji nesting dan stacking untuk memastikan elemen tersebut dapat bertumpuk atau bertumpuk dengan rapat dan tidak mudah lepas atau miring.

6. Uji skalabilitas:

Untuk furnitur yang dapat ditarik, seperti meja atau kursi makan yang dapat disesuaikan, uji apakah mekanisme yang dapat ditarik beroperasi dengan lancar, apakah pengunciannya kuat, dan apakah stabil setelah ditarik kembali.

7. Pengujian komponen elektronik dan listrik:

Untuk produk furnitur dengan komponen elektronik atau listrik, seperti lemari TV atau meja kantor, uji catu daya, sakelar, dan kontrol untuk pengoperasian yang benar.

Periksa keamanan dan kekencangan kabel dan steker.

8. Pengujian keamanan:

Pastikan produk furnitur memenuhi standar keselamatan yang relevan, seperti perangkat anti-jatuh dan desain sudut membulat untuk mengurangi cedera yang tidak disengaja.

9. Penyesuaian dan pengujian ketinggian:

Untuk kursi atau meja yang dapat diatur ketinggiannya, uji kelancaran dan stabilitas mekanisme penyesuaian ketinggian.

Pastikan terkunci dengan aman pada posisi yang diinginkan setelah penyetelan.

10.Tes Kursi dan Kursi:

Uji mekanisme penyetelan kursi dan punggung untuk memastikannya dapat disetel dengan mudah dan terkunci dengan aman.

Periksa kenyamanan tempat duduk Anda untuk memastikan duduk dalam waktu lama tidak menimbulkan rasa tidak nyaman atau lelah.

Tujuan dari uji fungsional ini adalah untuk memastikan bahwa berbagai fungsi produk furnitur beroperasi secara normal, andal dan tahan lama, serta memenuhi kebutuhan pengguna. Saat melakukan uji fungsional, pengujian dan inspeksi yang sesuai harus dilakukan sesuai dengan jenis dan spesifikasi produk furnitur tertentu.

Cacat umum pada furnitur

Cacat kayu:

Retak, lengkungan, deformasi, kerusakan akibat serangga.

Ketidaksempurnaan Kain dan Kulit:

Robek, noda, perbedaan warna, memudar.

Masalah perangkat keras dan konektor:

Berkarat, terkelupas, lepas.

Cat dan trim yang buruk:

Tetesan, tambalan, gelembung, elemen dekoratif yang tidak tepat.

Masalah stabilitas struktural:

Sambungan longgar, goyah, atau terbalik.

Pertanyaan pembuka dan penutup:

Laci atau pintunya macet dan tidak mulus.

Melakukan pemeriksaan kualitas produk furnitur merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa pelanggan menerima furnitur berkualitas tinggi. Dengan mengikuti poin kualitas, poin inspeksi, uji fungsional, dan cacat umum pada produk furnitur di atas, Anda dapat meningkatkan kontrol kualitas furnitur, mengurangi pengembalian, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan melindungi reputasi merek Anda. Ingat, pemeriksaan kualitas harus menjadi proses sistematis yang dapat disesuaikan dengan jenis dan standar furnitur tertentu.


Waktu posting: 21 November-2023

Minta Contoh Laporan

Tinggalkan aplikasi Anda untuk menerima laporan.