Menguji item untuk kaca tempered

Kaca tempered adalah kaca yang mempunyai tegangan tekan pada permukaannya. Juga dikenal sebagai kaca yang diperkuat. Menggunakan metode tempering untuk memperkuat kaca.
Kaca tempered termasuk dalam kaca pengaman. Kaca tempered sebenarnya adalah jenis kaca pratekan. Untuk meningkatkan kekuatan kaca, biasanya digunakan metode kimia atau fisik untuk membentuk tegangan tekan pada permukaan kaca. Ketika kaca terkena gaya eksternal, pertama-tama kaca akan mengimbangi tekanan permukaan, sehingga meningkatkan kapasitas menahan bebannya, meningkatkan ketahanan terhadap tekanan angin, tahan dingin dan panas, tahan benturan, dll. Perhatikan untuk membedakannya dari fiberglass.

1

Karakteristik kaca tempered:

Keamanan
Ketika kaca dirusak oleh kekuatan luar, pecahannya akan membentuk partikel kecil bersudut tumpul yang menyerupai bentuk sarang lebah, yang kecil kemungkinannya menyebabkan kerusakan serius pada tubuh manusia.

kekuatan tinggi
Kekuatan benturan kaca tempered dengan ketebalan yang sama adalah 3-5 kali lipat dari kaca biasa, dan kekuatan lenturnya 3-5 kali lipat dari kaca biasa.

stabilitas termal
Kaca tempered memiliki stabilitas termal yang baik, mampu menahan perbedaan suhu tiga kali lipat dari kaca biasa, dan mampu menahan perubahan suhu 300 ℃.

Keuntungan

Yang pertama adalah kekuatannya beberapa kali lebih tinggi dari kaca biasa, dan tahan terhadap tekukan.
Yang kedua adalah keamanan dalam penggunaan, karena kapasitas menahan bebannya meningkat dan meningkatkan kerapuhannya. Sekalipun kaca tempered rusak, kaca tersebut akan tampak sebagai pecahan kecil tanpa sudut tajam, sehingga sangat mengurangi bahaya pada tubuh manusia. Ketahanan kaca temper terhadap pendinginan dan pemanasan cepat 3-5 kali lebih tinggi dibandingkan kaca biasa, dan umumnya dapat menahan perbedaan suhu lebih dari 250 derajat, yang memiliki pengaruh signifikan dalam mencegah retak termal. Ini adalah jenis kaca pengaman. Untuk menjamin keamanan material yang berkualitas untuk bangunan bertingkat tinggi.

Kekurangan

Kekurangan kaca tempered:

1. Kaca tempered tidak dapat dipotong atau diproses lebih lanjut, dan hanya dapat diproses sesuai bentuk yang diinginkan sebelum ditempa.

2. Meskipun kaca tempered memiliki kekuatan yang lebih kuat dari kaca biasa, namun memiliki kemungkinan meledak sendiri (self pecah), sedangkan kaca biasa tidak memiliki kemungkinan meledak sendiri.

3. Permukaan kaca temper mungkin tidak rata (bintik angin) dan ketebalannya sedikit menipis. Alasan penipisan adalah setelah kaca dilunakkan dengan peleburan panas, kaca tersebut didinginkan dengan cepat oleh angin kencang, menyebabkan celah kristal di dalam kaca berkurang dan tekanan meningkat. Oleh karena itu, kaca setelah temper menjadi lebih tipis dibandingkan sebelumnya. Umumnya kaca 4-6mm menjadi lebih tipis 0,2-0,8mm setelah temper, sedangkan kaca 8-20mm menjadi lebih tipis 0,9-1,8mm setelah temper. Tingkat spesifiknya tergantung pada peralatannya, yang juga merupakan alasan mengapa kaca tempered tidak dapat memiliki lapisan cermin.

4. Kaca lembaran yang digunakan dalam konstruksi setelah temper fisik dalam tungku tempering umumnya mengalami deformasi, dan derajat deformasi ditentukan oleh proses peralatan dan tenaga teknis. Sampai batas tertentu, hal ini mempengaruhi efek dekoratif (kecuali untuk kebutuhan khusus).

2

Menguji item untuk kaca tempered

1. Inspeksi penampilan
Inspeksi penampilan adalah proses pertama pemeriksaan kualitas kaca tempered, yang terutama melibatkan pemeriksaan permukaan kaca, termasuk mengamati cacat seperti retak, menggelembung, dan tergores.

2. Membungkuktes kekuatan
Kekuatan lentur adalah salah satu indikator kinerja utama kaca temper dan merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kekuatan kaca. Uji kuat lentur biasanya menggunakan metode tekuk empat titik, yaitu menerapkan gaya pada pelat kaca dan mengamati situasi patahnya untuk memperoleh nilai kuat lentur.

3. Deteksi mode fragmentasi
Kaca temper menunjukkan pola fragmentasi yang jelas setelah patah, terutama dibagi menjadi fragmentasi radial dan mode patah. Metode deteksi biasanya menggunakan observasi mikroskopis untuk mengevaluasi mode fragmentasinya.

4. Pengujian kinerja optik kaca tempered
Sifat optik kaca tempered sangat penting untuk penerapannya. Indikator kinerja optik kaca temper meliputi transmitansi, koefisien reflektansi difus, perbedaan warna, dll. Metode pendeteksian biasanya menggunakan spektrofotometer atau meter kolorimetri untuk pengujian.

5. Pemeriksaan kualitas perlakuan panas
Untuk kaca tempered yang diberi perlakuan panas, suhu dan waktu merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerjanya. Oleh karena itu, untuk kualitas perlakuan panas perlu dilakukan deteksi parameter seperti tegangan permukaan, tekukan, dan retakan pada kaca.


Waktu posting: 12 Juli-2024

Minta Contoh Laporan

Tinggalkan aplikasi Anda untuk menerima laporan.